Dalam lintasan sejarah Indonesia, para guru
selalu menjadi penggembleng karakter anak bangsa dan pendorong perubahan kearah
kemajuan. Para pahlawan bangsa sejak era pergerakan Budi Utomo hingga perang
mempertahankan kemerdekaan RI, mereka kebanyakan berlatar belakang pendidik
atau guru. Guru harus ulet dan memiliki tekat kuat yang bisa membuat bangsanya
melakukan lompatan kemajuan yang tidak kalah dengan bangsa lain dalam merebut
supremasi dunia.
Euro Management Indonesia sebagai lembaga dan
konsultan pendidikan internasional visi dan misinya dijiwai oleh semangat dan
pengabdian para guru. Yang hakekatnya bertanggung jawab mencetak SDM bangsa
yang bisa mengendalikan semangat jaman. SDM yang bisa eksis dalam pusat
peradaban dunia dan jantung pengembangan Iptek di negara maju. Milestone searah
dengan impian Indonesia yang telah digariskan oleh Presiden Joko Widodo. Yang
intinyaadalah kerja besar
untuk mewujudkan SDM Indonesia yang kecerdasannya mengungguli bangsa lain.
Perlu program
terobosan yang menjadikan guru tidak sekedar sebagai pendidik, namun juga bisa
berperan sebagai Skunk Works Pembangunan. Sejarah pembangunan negara maju,
dimana guru yang memiliki prestasi tinggi bisa dijadikan Skunk Works
Pembangunan. Sebagai Skunk Works guru mampu melakukan berbagai terobosan untuk
meningkatkan daya saing bangsa berbagai bidang. Sejarah menunjukkan bahwa Skunk
Works bisa membantu menciptakan efektivitas pemerintahan sekaligus merupakan
tim super yang ditunjang oleh expert system yang canggih. Fungsi Skunk Works
bisa dijalankan lebih baik jika guru pernah diberi kesempatan untuk merasakan
dan menempuh pendidikan di negara maju.
Hari Guru
Nasional (HGN) yang diperingati setiap 25 November sebaiknya diwarnai dengan
terobosan untuk mulai mencetak guru berkualitas global melalui program khusus.
HGN 2017 bertemakan “Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan
Disiplin dan Etos Kerja untuk Penguatan Pendidikan Karakter”. Postur guru
nasional saat ini terlihat dari guru yang sudah memiliki NUPTK ( Nomor Unik
Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang berjumlah sekitar 3 juta orang.
Saatnya
membentuk guru dengan klasifikasi Skunk Works yang mirip seperti pasukan khusus
atau pasukan elite. Klasifikasi diatas sebenarnya bisa dicetak antara lain lewat program beasiswa Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dikoordinasikan oleh Kementerian
Keuangan. Sekedar catatan lembaga itu kini memegang dana abadi triliunan
rupiah.Masyarakat berharap agar program LPDP yang merupakan investasi
pemerintah di bidang sumber daya manusia (SDM) bisa lebih efektif dan
progresif. Apalagi operasiopnal lembaga tersebut murni dibiayai dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dari utang.
Saatnya para
guru merasakan langsung Program LPDP. Sejak lembaga ini dibentuk, publik
melihat belum adanya rasa keadilan dalam program beasiswa luar negeri.
Masyarakat melihat bahwa program diatas sangat elitis dan cenderung berpihak
kepada yang kaya dan orang kota besar. Terlebih mereka punya fasilitas dan uang
untuk mendapat Letter of Acceptance (LoA) atau conditional letter dari
perguruan tinggi luar negeri.
Tentunya
para guru dari desa dan pelosok daerah kesulitan memperoleh LoA. Karena untuk
dapatkan itu prosesnya panjang dan membutuhkan dana dan kemampuan bahasa asing
yang lebih. Hal ini tentunya memberatkan guru yang berasal dari daerah. Semua
guru yang berprestasi sebaiknya diberi kesempatan ikut tahapan seleksi beasiswa
LPDP. Kemudian kalau mereka lolos seleksi akademis mereka dibantu proses
mendapatkan LoA dan kemahiran berbahasa asing. Hal itu adalah tugas pemerintah
melalui kerjasama dengan konsultan pendidikan internasional.
Kini LPDP
berpacu dengan waktu membuat terobosan memberikan bea siswa bagi guru
berprestasi untuk belajar di luar negeri. Program bea siswa luar negeri LPDP
yang selama ini fokus untuk program S-2 dan S-3 hal itu mesti mengakomodasi
para guru untuk mengembangkan kompetensinya.
Mestinya
LPDP mampu menjadi navigator dan fasilitator yang bisa membuka jalan kemajuan
bagi para guru. Navigator yang mampu mengarahkan para guru menuju negara-negara
maju. Pengiriman guru berprestasi untuk kuliah di perguruan tinggi di luar
negeri perlu bekerja sama dengan konsultan pendidikan internasional yang bisa
membimbing untuk menguasai bahasa asing seperti seperti bahasa Jerman, Prancis,
Jepang dan sebagainya.Selain itu konsultan pendidikan internasional bisa
membantu memberikan materi matrikulasi untuk menyesuaikan materi ajar dan
memberikan gambaran tentang budaya dan kondisi sosial dari negara yang akan
dituju. Selain itu juga membantu para guru untuk mendapatlan akomodasi hingga
pendampingan bila mana perlu.
Guru
memiliki peran strategis untuk menyadarkan bahwa Indonesia adalah negara besar
dengan potensi luar biasa, namun belum didayagunakan seoptimal mungkin. Para
guru mampu berperan mewujudkan gerakan Indonesia kreatif dan inovatif. Guru
bisa mendorong kegiatan kreatif apapun bentuknya hingga menjadi entitas ekonomi
yang tangguh. Agenda HGN 2017 hendaknya bisa meningkatkan mutu pendidikan
sekaligus bisa membentuk lumbung kreativitas anak bangsa. HGN merupakan titik
tolak untuk mewujudkan guru ideal yang menjadi sosok inspiratif dan
penggembleng karakter bagi siswa.
Atas perhatian dan kerjasama antara Euro Management Indonesia dan
rekan-rekan jurnalis media massa, baik media cetak maupun elektronik, kami
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Jakarta, 25 November 2017
Bimo Sasongko, BSAE, MSEIE, MBA
President Director
& CEO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar