Spirit Idul Fitri Untuk Memajukan Pendidikan Bangsa
SEPANJANG zaman peringatan Hari Raya Idul Fitri menjadi
perhelatan akbar bagi bangsa Indonesia dan seluruh Umat Muslim sedunia. Hikmah
Idul Fitri 1439 Hijriah kali ini diharapkan menimbulkan spirit hebat untuk
memajukan pendidikan bangsa. Utamanya lewat reformasi pendidikan yang
berkelanjutan.
Idul Fitri ialah hari raya, merupakan hari besar bagi umat Islam
yang dirayakan pada 1 Syawal setiap tahun Hijrah setelah berakhir puasa selama
sebulan.
Adapun kata ‘id diambil dari bahasa Arab yaitu “’aada ya’uudu
‘iedan” artinya “kembali.” Sedang fitri atau fitrah artinya sifat semula jadi,
pembawaan. Itulah fitrah manusia untuk berkasih sayang dan saling berbagi
dengan yang lain.
Dengan demikian makna Idul Fitri ialah lebaran untuk merayakan
kemenangan karena berhasil kembali ke fitrah semula yang suci bersih. Dengan
berhasil melaksanakan ibadah puasa, shalat tarawih, dan amalan lainnya yang
berlibat ganda seperti tadarrus al-Qur’an, bersedeqah, berinfak dan lain
sebagainya.
Dengan demikian Idul Fitri dapat dikatakan sebagai puncak
kemenangan yang menimbulkan mega spirit.
Fenomena luar biasa yang berupa pemudik lebaran kini menjadi
tradisi yang universal. Mudik mesti ditransformasikan secara budaya menjadi
mudik sosial yang memberikan spirit kepada segenap warga negara untuk terus
belaajar menaggapai kemajuan yang didorong semangat kompetisi global dalam
berbagai bidang.
Spirit Idul Fitri menjadi pembaruan tata kelola diri selama
setahun kedepan untuk lebih maju dari sebelumnya. Spirit Idul fitri menjadi
pendorong untuk meningkatkan kulitas kepemimpinan, baik kepemimpinan
pemerintahan, kepemimpinan keluarga, kepemimpinan lembaga pendidikan hingga
para siswa yang kelak akan menjadi pemimpin masing-masing di bidangnya.
Spirit
Idul Fitri merupakan penggerak motivasi kepemimpinan bagi pengelola lembaga
pendidikan, Kepala Sekolah dan para guru dan tenaga pendidikan lainnya.
Sedangkan bagi para siswa calon pemimpin di segala bidang pada masa depan
hendaknya memetik spirit tersebut dalam wujud mentalitas disiplin yang tinggi,
ulet dan memiliki agilitas (kegesitan) meskipun menghadapi bermacam rintangan
dan hambatan. Seperti disiplinnya orang beriman yang tengah menjalankan ibadah
puasa sedang menghadapi berbagai rintangan dan godaan dalam kondisi perut
sedang kosong, namun tetap menjalankan tugas profesi sebaik-baiknya. Justru
puasa bisa membangkitkan tenaga ekstra yang selama ini kurang kita sadari.
Spirit
Idul Fitri menjadi solusi bagi lembaga pendidikan di Indonesia terkait dengan
masih lemahnya leadership akibat beberapa faktor. Pengelola lembaga pendidikan
memiliki dua fungsi penting, yakni sebagai leader (pemimpin), dan sebagai
manajer (pengelola).
Sebagai
leader, kemampuan yang harus dimiliki adalah; Pertama, kemampuan membangun
visi, misi, dan strategi lembaga pendidikan. Visi adalah pandangan ke depan
lembaga pendidikan itu mau dibawa kearah mana. Misi adalah alasan mengapa
lembaga tersebut ada, biasanya berdasar pada nilai-nilai tertentu yang melekat
dalam organisasi. Sedangkan strategi adalah bagaimana mampu mengelola
sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah
ditentukan tersebut.
Jika seluruh pengelola lembaga pendidikan di Tanah Air sudah
memiliki leadership yang tangguh, maka program nasional reformasi pendidikan
bisa berhasil.
Reformasi pendidikan yang berkelanjutan merupakan keniscayaan.
Salah satu faktor penyebab cita-cita bangsa belum terwujud dengan cepat karena
masih tumpulnya reformasi pendidikan. Pendidikan untuk mencetak SDM nasional
yang menggerakkan pembangunan masih terlihat lambat dan sarat masalah teknis.
Meskipun anggaran pendidikan nasional sudah mencapai 20 persen dari APBN,
tetapi belum menghasilkan postur ideal SDM nasional yang berdaya saing global.
Reformasi pendidikan adalah kunci kebangkitan suatu bangsa.Kebangkitan
nasional bisa diwujudkan, seperti
prediksi lembaga internasional Price waterhouse Coopers (PwC) yang merupakan konsultan
dan jasa professional terbesar di dunia saat ini. PwC pada tahun 2017
mengeluarkan hasil kajian dan prediksi bahwa Indonesia berdasarkan Market
Exchange Rate (MER) diproyeksikan pada tahun 2030 akan menjadi peringkat ke-9
PDB terbesar di dunia atau menjadi peringkat ke-8 berdasakan Purchase Power
Parity (PPP).
Prediksi PwC tersebut bisa menjadi kenyataan dengan syarat jika
bangsa Indonesia memiliki strategi pembangunan yang tepat yang didukung oleh
tersedianya jumlah SDM terbarukan berdaya saing Iptek. Kebangkitan nasional
yang diidam-idamkan oleh segenap bangsa sangat ditentukan oleh SDM nasional
yang unggul dan berdaya saing.
Dalam kesempatan
yang sangat mulia ini saya dan segenap pengelola, pengajar dan tenaga
pendidikan di Euro Management Indonesia menghaturkan SELAMAT HARI RAYA IDUL
FITRI 1439 H. Mohon maaf lahir dan batin.
Jakarta, 14 Juni 2018
Hormat Saya,
Bimo
Sasongko BSAE, MSEIE, MBA
President Director CEO
President Director CEO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar