Melihat
Kritik Bimo Sasongko soal SDM Tanah Air
Perhatian untuk Para Ilmuwan Minim
Sumber daya manusia (SDM) Indonesia
pada dasarnya menjanjikan. Buktinya, banyak ilmuwan Indonesia yang jebolan luar
negeri. Namun, masalahnya, mereka sulit mendapat tempat di Indonesia.
Akibatnya, mayoritas ilmuwan memilih tinggal di luar negeri.
Atas kenyataan tersebut, Bimo Sasongko, pendiri
Euro Management Indonesia, menulis sebuah artikel berjudul Memanggil
Ilmuwan Balik Kandang.Tulisan tersebut diapresiasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan, Kemendikbud memberikan penghargaan kepada
Bimo sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Penghargaan
itu diberikan Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 19 Mei 2017. Dalam
tulisannya, Bimo secara tegas mengungkap fakta-fakta yang menunjukkan kurangnya
perhatian terhadap para ilmuwan.
’’Indonesia,
diprediksi sejumlah lembaga seperti World Bank dan McKinsey, menjadi negara superpower
pada 2030. Karena itu, kita perlu mempersiapkan diri. Salah satunya,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika tidak menghargai
ilmuwan-ilmuwan bagaimana
kita bisa membuktikan prediksi tersebut?’’ ucapnya.
Menurut
dia, ketika ditanya soal cita-cita, generasi muda sekarang otomatis menjawab
ingin menjadi artis atau penyanyi. Sangat sedikit yang bercita-cita menjadi
insinyur, ilmuwan, atau dokter. Menjadi ilmuwan dipandang sebelah mata.
Dia
mengungkapkan, pergeseran minat generasi muda yang lebih tertarik pada bidang
hiburan ketimbang bidang sains juga dipengaruhi peran media. ’’Dukungan media
sangat penting untuk mengubah mindset generasi muda
Indonesia. Ilmuwan, pemimpin, dan orang-orang terpelajar harus diapresiasi
supaya bisa menjadi role model generasi muda Indonesia,’’ paparnya.
Dia
menghargai profesi yang berkaitan dengan dunia hiburan. Meski begitu, dia juga
berharap masyarakat mengangkat tokoh-tokoh terpelajar. ’’Setelah berhasil menjadikan
kaum intelektual sebagai role model bagi anak-anak, kita harus mendidik
generasi muda. Mereka harus mengerti pentingnya menguasai sains dan teknologi.
Jika tidak, bangsa Indonesia mengalami kemunduran,’’ ucapnya.
Apresiasi
pemerintah terhadap dunia sains dan teknologi, menurut dia, sangat penting.
Pemerintah dinilai harus giat mempromosikan program bertema pendidikan.
Misalnya, scientific
week serta
road
show pendidikan
ke sekolah-sekolah dan pusat perbelanjaan. ’’Dari situ, akan terbentuk kultur
Indonesia yang menghormati dan mengapresiasi ilmuwan-ilmuwan,’’ terangnya. (*/co5/ydh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar