Press Release 17 Agustus 2018 : Kemerdekaan dan Revolusi Yang Digerakkan Pemuda





Press Release :
Kemerdekaan dan Revolusi Yang Digerakkan Pemuda

Memperingati hari yang sangat bersejarah, marilah kita pekikan salam  MERDEKA !

Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-73 mengangkat tema “Kerja Kita, Prestasi Bangsa”. Peringatan HUT Kemerdekaan RI harus tetap menggelora, meskipun peringatan  kali ini diwarnai dengan keprihatinan akibat perlambatan ekonomi serta anjloknya nilai tukar rupiah. Hal itu bisa menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi yang serius.
Revolusi kemerdekaan RI digerakkan oleh para pemuda dan pelajar. Kedahsyatan revolusi kemerdekaan Indoneia yang digerakkan oleh pemuda dan pelajar salah satunya diabadikan di Imperial War Museum di London, Inggris.
Ada sebuah foto yang menarik, seorang anak muda sekitar 12 tahun terlibat langsung dalam perang besar di Surabaya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan sedang digiring oleh serdadu Inggris dengan bayonet terhunus. Penjelasan foto itu adalah: “Anak ini tertangkap setelah terkena tembakan pada kakinya dan pincang. Sebelumnya anak ini menembaki pasukan Sekutu dan melemparkan granat”. Inilah bukti sejarah betapa hebatnya daya juang, militansi dan semangat totalitas para pemuda pelajar untuk bangsanya.
Pertempuran besar diberbagai kota pasca Kemerdekaan RI melibatkan pemuda pelajar. Para pejuang itu sangat belia, usianya antara 12 hingga 25 tahun. Mereka ini masih pelajar SMP hingga SMA. Yang sebagian bergabung dalam Tentara Republik Indonesia Pelajar  (TRIP). Di antaranya ada yang sudah kuliah di perguruan tinggi, serta ada pula yang sudah dilatih sebagai tentara Heiho dan Peta.
Hari Kemerdekaan RI ke-73 harus menjadi spirit bagi pemuda pelajar zaman sekarang untuk terus berjuang menghadapi era revolusi Industri 4.0. Bentuk pertempuran pemuda pelajar zaman sekarang tersebar di berbagai bidang dan medan di seluruh dunia.
Pemuda zaman sekarang berpotensi menjadi pahlawan masa kini yang mewarisi semangat Revolusi Kemerdekaan tahun 1945. Perlu keberlanjutan daya juang dan menyambung cita-cita para pahlawan muda yang gugur dalam berbagai pertempuran mempertahankan kemerdekaan.
Kini Indonesia butuh pahlawan masa kini, apalagi Planet Bumi kondisinya semakin crowded sehingga perlu inisiatif yang mampu melahirkan berbagai inovasi dan karya teknologi. Melihat kondisi global seperti itu, Indonesia membutuhkan pahlawan masa kini, yakni tokoh-tokoh zeitgeist. Merupakan tokoh yang benar-benar mampu mengendalikan semangat zaman dengan inisiatif besar lewat berbagai inovasi untuk menuju cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI.
Istilah Zeitgeist berasal dari bahasa Jerman yang secara harfiah berarti jiwa dari suatu waktu (time spirit). Istilah tersebut juga sering kita jumpai dalam ucapan dan tulisan para pahlawan dan pejuang Republik Indonesia. Seperti dalam karya tulis Ruslan Abdulgani, pejuang asal Surabaya.
Dalam konteks globalisasi era Industri 4.0 sekarang ini makna zeitgeist mencuat kembali. Sampai-sampai Google memberi makna tersendiri sebagai “the general intellectual, moral, and cultural climate of an era” (intelektual, moral dan kultur umum pada suatu era).
Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 dibayang-bayangi oleh masalah laten yakni masih rendahnya kualitas manusia Indonesia yang tergambar dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
            Masih terpuruknya IPM di Indonesia terungkap dalam laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP). Berdasarkan Laporan, IPM Indonesia berada di peringkat ke-110 dari 188 negara.
            Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan berkeadilan sesuai dengan cita-cita proklamasi dibutuhkan intelektual muda yang tangguh dan berkelas dunia, baik yang menjadi pemimpin pemerintahan maupun pemimpin korporasi yang memiliki karakter blink factor dalam mengelola portofolionya. Blink factor menggambarkan sosok yang pandai mengambil keputusan yang tepat dan cepat.           
Banyaknya persoalan krusial bangsa hanya bisa diselesaikan oleh sosok intelektual yang memiliki power of glance, yakni kemampuan melihat dan memahami secara detail persoalan pemerintahan dan korporasi. Serta mampu membuat keputusan sekejap atau snap judgment dan pemahaman yang cepat  atau rapid cognition terhadap persoalan bangsa yang aktual dan mendesak dalam situasi yang serba sulit dan sumber daya yang sangat terbatas.

Atas perhatian dan kerjasama antara Euro Management Indonesia dan rekan-rekan jurnalis media massa baik media cetak maupun elektronik, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya


            Sekali MERDEKA, tetap MERDEKA !

Jakarta 17 Agustus 2018
Pendiri Euro Management Indonesia
Bimo Joga Sasongko







Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Euro Management Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.

@euro.management

Pengikut

Statistik Pengunjung

Blog Archive

Adbox

Arsip Blog

Recent Posts